Pesan Gus Muh Untukku
Suatu hari, saat aku selesai kuliah di STAIN Surakarta. Aku pulang ke Kediri. Aku silaturrahim ke Pondok Pesantren Al Hikmah Purwoasri. Waktu itu Gus Muh pernah sampaikan pesan yang sampai sekarang terus ku ingat.
"Lek ning Solo ono sing diayahi, ning Solo wae Mad, diayahi sing tenanan."
"Nggih." Jawabku singkat.
Dalam bahasa Indonesia diayahi kurang lebih artinya diurus, dikelola, diasuh. Alhamdulillah saat itu memang sudah ada yang kuurus baik untuk urusan pribadi maupun untuk kepentingan dakwah. Bahkan jauh sebelum aku wisuda dari S1 Syariah STAIN Surakarta, aku sudah menyibukkan diri di luar jam-jam kuliah.
Apalagi sekarang... hari demi hari kenanganku selalu kembali ke Pondok Pesantren Al Hikmah Purwoasri Kediri. Tempat menuntut ilmu agama di masa lalu yang kurasakan luar biasa banyak manfaatnya di masa sekarang.
Bagaimana tidak, pesan itu dan yang sedang kuayahi saat ini : diserahi amanat masjid di pinggir utara Solo, jadi imam, khotib, mengisi beberapa pengajian rutin di Solo dan Sukoharjo, sesekali mengisi dialog interaktif agama Islam di Radio Solo Pos FM, berdialog dua bahasa Arab dan Inggris saat mengajar TIK di MAPK MAN 1 Surakarta, sesekali diundang untuk qiro'ah kadang juga ceramah di acara manten, memandikan jenazah, ceramah singkat mahasinul mayit dan lain-lain. Benar-benar hasil jasa besar Putra-Putri KH Badrus Sholeh.
Kepada semua santri... yang sedang menimba ilmu, yakinlah, ilmu agama yang sedang Anda tekuni saat ini akan berpengaruh besar untuk kehidupan Anda kelak. Sekali lagi BERPENGARUH BESAR.
Kepada semua Ustadz yang tidak bisa kusebutkan nama beliau di blog ini satu persatu, do'a terbaik untuk Panjenengan semua, semoga Allah selalu merahmati sepanjang hidup Panjenengan dan semoga di kehidupan yang akan datang Allah pertemukan Panjenengan dengan surga buah dari amal jariyah Panjenengan. ILMU YANG BERMANFAAT. Amin...