Hanya Kulakukan di Bulan Syawal

Hanya Kulakukan di Bulan Syawal


Pagi menjelang siang. Ahad, 8 Nopember 2009. Bidadari kecilku Malika Lathifa Az Zahra mengajakku bermain di Taman Kanak-Kanak Belakang Masjid Nur Rohman Sambirejo Kadipiro tempat kami tinggal sebagai penghuni masjid. Dia sering mengajakku bermain ke sana. Di sana banyak permainan, yang hanya patut dimainkan oleh anak balita seusianya. Bukan untukku.

Senin hingga Sabtu tak seperti hari Ahad. Di hari Ahad, aku bisa meluangkan banyak waktu untuk Bidadari Kecilku, Malika dan Jagoan Kecilku, Muhammad A'la Maududi. Anak-anak seusia mereka sama sepertiku dulu. Butuh kebersamaan dengan orang tua. Ibu atau bapaknya. Kenangan masa kecilku kadang sering kembali membaru setelah ada mereka berdua, anak-anakku. Buah cintaku dengan Eni Cahyaningsih.

Kenangan masa kecil yang tak terlupakan. Dulu aku sering keluar pagi bersama Ibu. Tidak untuk jalan-jalan. Tapi untuk menghafal teks deklamasi. Pagi, memang waktu yang tepat untuk menghafal. Dan alhamdulillah, di saat tampil deklamasi aku sudah hafal.

Kenangan masa kecil dengan Bapak tak kalah menariknya. Bermain air dan mandi pagi di sungai Brantas, membuat layang-layang dan menerbangkannya bersama, membuat yoyo sendiri, memburu ular dan membuangnya dengan lemparan super ke sungai, wow sungguh kenangan manis. Dan masih banyak lagi.

Bersama teman-teman juga begitu. Masa kecilku tidak lepas dengan seorang teman yang paling dermawan. Dia adalah Agus Fathul Karim. Putra bungsu KH Badrus Sholeh Arif, pendiri pondok pesantren Al Hikmah Purwoasri Kediri. Masa kecil yang menyenangkan.

Kembali ke tempat bermain dengan bidadari kecilku. Di Taman Kanak-Kanak Kartika milik TNI AD itu ada beberapa pohon seri atau talok. Lumayan, buahnya banyak. Ifa ingin diambilkan buah itu. Akupun dengan senang hati memanjat pohon yang kira-kira setinggi 5 meter tersebut.

Ini kali berikutnya aku memanjat pohon, setelah lebaran kemarin memanjat pohon kelapa di Kediri. Ngomong-ngomong tentang memanjat pohon kelapa, hanya setahun sekali aku melakukannya. Ya hanya sekali. Kalau dulu belum ada aku, bapak mertua yang melakukannya. Tapi sekarang ganti mantunya.

Kupanjat pohon kelapa. Ambil janur. Turun, persiapan buat ketupat. Kubuat ketupat, dan berikutnya sore harinya sudah tersedia masakan ketupat yang hanya ada di bulan Syawal.

Terima kasih buat semuanya. Orang-orang yang dekat di hatiku. Kenangan yang kuterima sungguh mengesankan. Terima kasih.