Play Station in Purwoasri

Play Station in Purwoasri


Ada rasa kasihan pada anak-anak zaman sekarang. Kasihan mereka, tidak mengalami indah dan bahagianya masa kecil dengan pengalaman langsung. Seperti yang kualami di masa lalu. Ya... itulah zaman. Zaman telah berubah.

Anak-anak sekarang tidak mengalami enaknya mandi di sungai bersama teman-teman. Sambil bernyanyi :

Mandi pagi tidak biasa
tidak mandi sudah biasa
Paling enak mandi di kali
Kali Brantas jernih sekali

Sungai makin keruh oleh polusi. Sungai makin dangkal dan tidak indah lagi. Penambang pasir liar ikut berperan pada perubahan ini. Hayo Pak, tanggung jawab.

Anak-anak sekarang tidak mengalami rasanya dag dig dug di dada. Saat memancing ikan di sungai dan umpan mulai ditarik oleh ikan. Rasa sensasinya luar biasa. Deg-degan. Ikan-ikan sekarang mulai jarang. Banyak orang pilih nyetrum ikan atau mengobati ikan sehingga ikan yang kecil-kecil ikut habis.

Anak-anak sekarang tidak mengalami meriahnya mengejar layang-layang putus. Bersama teman-teman mengejar layang-layang putus adalah peristiwa mengasyikkan yang hanya asyik dilakukan saat usia anak-anak. Saat layang-layang terkena angin ke utara, grudhug ke utara. Layang-layang ke selatan, grudhug ke selatan. Meriah, walau akhirnya tidak dapet layang-layang, tapi rasanya asyik. Apalagi kalau dapet. Wouw, pemenang. Ibu'... aku dapet layang-layang. Dan besoknya menjadi topik utama Breaking News cerita di sekolah.

Dan masih banyak lagi.

Anak-anak sekarang hanya duduk menikmati pengalaman imajinatif. Mereka mengalaminya tanpa bergerak dari duduk mereka. Mereka kemana-mana tapi tetap di tempat. Ya, mereka memang senang. Tapi mereka tidak mengalaminya langsung. Karena mereka terus terduduk di depan layar Play Station.

Di beberapa tempat di Purwoasri mulai menjamur Play Station. Mereka bermain dan harus membayar. Untuk sebuah rasa senang, harus membayar. Beda dengan dulu. Untuk bermain semuanya gratis. Allah menciptakan alam dan keindahannya yang lengkap. Untuk dijelajahi. Seperti para bocah petualang. He.. he.. he..

Satu hal yang pasti, permainan yang sesungguhnya yang dialami oleh seluruh indera seorang anak, akan terus berkesan, membekas sampai dewasa nanti. Dan itu yang kualami. Sebuah masa kecil yang bahagia. Terima kasih teman-teman. Terima kasih Bapak dan Ibu telah mengajakku menghabiskan masa kecil di tempat terindah di dunia. Purwoasri.