Hingga Lelah Menjelajah Purwoasri

Hingga Lelah Menjelajah Purwoasri


Salah satu aktifitasku di liburan lebaran 1430 H kemarin adalah menjelajah Purwoasri. Ada cara efektif untuk melakukannya. Bersepeda.

Mulai dari pagi buta. Lepas shubuh orang-orang sudah sibuk di pasar Kliwon Purwoasri. Para penjual sayur dan aneka kebutuhan sembako sudah bersiap buka toko di pagi itu. Aktifitas pasar tradisional seperti ini memang ada di berbagai tempat. Yang membedakan adalah isinya.

Di pasar Kliwon Purwoasri yang ramainya kalau hari Kliwon, ada jajanan khas yang belum tentu ada di tempat lain. Cenil, gethuk singkong, samplok, tiwul, putu dan dawetnya khas bisa didapat dengan harga yang murah. Lumayan untuk pelengkap sarapan.

Matahari belum tinggi. Perjalanan dilanjutkan masih dengan bersepeda menikmati sejuknya persawahan membentang di Purwoasri. Luar biasa. Beberapa burung sawah melintas di depan sepeda. Sekarang mulai banyak burung lagi. Rupanya larangan menembak/berburu di Purwoasri membuahkan hasil. Burung-burung seperti genthilang, trucuk, derkuku, puter lebih sering terlihat dan berkicau sekarang. Alhamdulillah.

Tak hanya di luasnya sawah membentang. Bersepeda memasuki gang-gang yang lama tak kukunjungi membuka mata bahwa perubahan begitu cepat. Purwoasri tidak ndeso seperti dulu. Sekarang sudah lebih modern.

Subhanalloh... kenangan indahku masa lalu kian menggelitik jika terusik. Begitu indahnya masa lalu Purwoasri. Masa kinipun tak kalah indahnya. Sukses Purwoasri. Tetap jaya.